Jumat, 08 November 2013

KEANEKARAGAMAN HAYATI


KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati
            Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1.Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip
G = genoti
 L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.

2. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya: : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
Pengertian Keanekaragaman hayati
 Keanekargaman hayati adalah total keseluruhan gen, spesies dan ekosistem dalam suatu daerah. Kekayaan kehidupan  bumi yang ada sekarang ini merupakan hasil proses evolusi berjuta-juta tahun. Melewati masa tersebut, kebudayaan manusia telah berkembang dan telah menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat dengan menemukan, menggunakan dan merubah keanekaragaman hayati di sekitarnya. Banyak areal-areal yang sekarang nampak alamiah (natural) sebenarnya merupakan hasil dari ribuan tahun kebudayaan manuasia, budidaya tanaman serta pemungutan hasil alam. Pemeliharaan dan pemuliaan varietas lokal juga lebih jauh telah membentuk keanekaragaman hayati.
Pada dasarnya keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan kedalam tiga katagori:
1.    Keanekargaman gen (genetic diversity)
2.    Keanekaragaman spesies (spesies diversity)
3.    Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity)
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menunjukkan kepada variasi gen dalam suatu spesies, yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam suatu spesies yang sama, misalnya keragaman gen yang terdapat pada ratusan varietas tradisional padi India. Sampai sekarang, tolok ukur keanekaragaman hayati telah dipakai terutama untuk memelihara spesies dan populasi pada kebun-kebun botani, disamping itu juga dipakai untuk spesies-spesies liar di alam.
Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies menunjukkan kepada keragaman spesies dalam suatu daerah. Keragaman seperti ini dapat diukur dengan banyak cara, para ilmuan tidak membuat suatu tolok ukur tunggal. Jumlah spesies dalam suatu daerah sering digunakan sebagai tolok ukurnya, namun tolok ukur yang lebih tepat adalah keanekaraman secara taksonomi (taxonomic diversity) yang mempertimbangkan hubungan antar spesies dalam suatu daerah.
Keanekaragaman Ekosistem
 Keanekaragaman ekosistem meliputi total keseluruhan keanekaragaman spesies maupun keanekaragaman gen yang terdapat pada daerah yang tergabung dalam suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman ekosistem dapat diukur dari jumlah spesies, distribusi dan bentuk interaksi di dalam komunitas ataupun ekosistem secara nasional maupun daerah tertentu suatu negara. Beberapa usaha juga telah mencoba membuat klasifikasi keanekaragaman ekosistem secara global, seperti keanekaragaman ekosistem daerah tropis.
 Pengelolaan keanekaragaman hayati tidak cukup hanya mempertimbangkan keanekaragaman gen, spesies maupun ekosistem. Namun untuk membuat suatu managemen khusus dan kebijaksanaan tertentu, maka bentuk dan fungsinya pada keanekaragaman kebudayaan suatu masyarakat sangat penting untuk dilibatkan.
Keanekargaman Kebudayaan (Cultural Diversity)
Kenaekaragaman kebudayaan dicerminkan oleh bahasa, agama, kepercayaan, seni, musik, praktek pengelolaan tanah, seleksi tanaman, diet, struktur sosial dan beberapa attribut sosial masyarakat.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Semua mahluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis mahluk hidup lain , sedangkan yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, dan kelembapan (disebut juga faktor kimia). baik faktor biotik maupun faktor abiotik sangat bervariasi. oleh karena itu, ekosistem yang merupakan kesatuan dari faktor biotik dan abiotik pun bervariasi pula. 

Banyak yang say

Tidak ada komentar:

Posting Komentar